Tragedi 98, Bongkar! - Part #1 "Mengenal Istilah"

– Mengenal Istilah –

Bagi para newbie dalam menyimak politik, tentu anda harus mengenal latar belakang calon pemimpin yang akan anda pilih. Dengan begini, pertimbangan kita dalam memilih akan lebih berbobot walaupun bisa jadi tetap sesat. Tapi setidaknya Anda telah berusaha melalui sebuah proses intelektual. Tidak asal ribut dengan Isyu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Buat kawan2 yang punya wawasan lebih, sangat ditunggu partisipasinya jika ingin memperkaya rangkuman singkat ini. Dalam hal ini saya akan ulas kasus kontroversi yang menimpa Prabowo Subianto Djojohadikusumo, yang berujung pemecatan dirinya dari satuan ABRI.

Sebelum menyimak istilah, boleh simak "Helicopter View" agar lebih terbuka dalam menyimak kasus ini...

Dalam investigasi kasus Prabowo, ada beberapa istilah yang harus kita ketahui. Kedepan kita akan banyak menggunakan istilah dibawah ini tanpa penjelasan lanjutan.

Bagi yang mau menyimak, silakan diingat istilah dibawah ini, atau bakalan roaming dalam pembahasan kita nanti...


Daftar Istilah :

1. Kopassus (Komando Pasukan Khusus)

2. Tim Mawar (Tim bentukan Kopassus era Prabowo)

3. Kostrad (Komando Strategis Angkatan Darat)

4. Pangti (Panglima Tinggi ABRI/ presiden)

5. Pangab (Panglima ABRI)

6. KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat)

7. BIA (Badan Intelligent ABRI)

8. DKM (Dewan Kehormatan Militer)

9. DKP (Dewan Kehormatan Perwira)

10. Mahmil (Mahkamah Militer)

11. BKO (Bawah Kendali Operasi)

12. PRD (Partai Rakyat Demokratik)

13. KONTRAS (Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan)

14. Kotama (Komando Utama, meliputi Kostrad dan Kopassus)

15. Potong Kompas (intervensi komando, tidak memakai alur komando struktural ABRI).


Hierarki Jabatan :

1. Pangti

2. Pangab

3. KSAD

4. Kotama (Kopassus - Kostrad)

5. dst


Hierarki Komando :

Pangti –> Pangab –> Kotama

1. Alur komando ABRI bercorak top-down.

2. Bawahan wajib taat pada atasan.

3. Jika bawahan bersalah, dua atasan diatasnya akan dimintai pertanggungjawaban.


Kosakata diatas wajib dipahami sebelum bicara lebih jauh soal Tragedi 98. Jika tidak, akan banyak terjadi potensi mis-persepsi yang membuat kita gagal memahami kedudukan permasalahannya.

Mari kita bangun suasana edukatif yang kondusif dalam perdebatan di tahun politik.

Bersambung...

...

By : Tejay Souza

1 Juni 2018

Komentar