Mata Dunia yang Tertutup (Situasi Perang Timur Tengah)

Serangan roket Hamas membunuh hingga 1.400 warga sipil Israel. Aksi Hamas lantas dibalas Israel dengan membabi-buta. Israel tak puas dengan "hanya" membunuh 10.000 warga Palestina melalui serangan roket, kini jet tempur dan tank Israel benar-benar menembus border Gaza. Nampaknya Israel ingin menghancurkan 500 kilometer tunnel bawah tanah Gaza yang selama ini dipakai untuk melakukan distribusi perdagangan senjata dan pasokan makanan.

Kejadian di Gaza memang menyedihkan. Namun sebenarnya ada yang mengalami situasi yang jauuuh lebih menyedihkan.

1. Iraq

Korban perang terparah di abad ini adalah perang Irak. Irak dibombardir Amerika Serikat karena Al Qaeda dituduh mengebom WTC pada peristiwa 11 September (9/11). Amerika juga menuding Irak memproduksi senjata berbasis nuklir. Sehingga peristiwa 9/11 diduga kuat sebagai "false flag" Amerika untuk memborbadir Irak. Motif yang sebenarnya adalah geo-politik, eksploitasi minyak teluk Persia dan jalur distribusi gas timur tengah...

Jumlah korban yang tercatat resmi dalam perang Irak dari kalangan warga sipil mencapai 270ribu orang dalam peperangan selama hampir 2 dekade. Melalui catatan non-resmi, korban mencapai 1 juta orang.

2. Syria

Selanjutnya, jumlah korban perang terbanyak abad 21 diderita oleh Suriah. Dari jumlah korban sebetulnya banyakan Suriah daripada Irak, yakni mencapai 300ribu korban jiwa, tapi saya tempatkan dulu Irak karena ada part yang beririsan antara konflik Irak hingga Suriah.

Pemerintah Bashar Assad menyerang warganya yang terlibat demonstrasi. Kelompok demonstran kemudian bertransformasi menjadi kelompok pemberontak. Al Qaeda mensponsori pemberontak dan membentuk Jabhat Al Nushra untuk melawan pemerintah secara militer.

Iran lantas turut mensponsori Assad melawan pemberontak serta menggerakkan tentara Hezbollah dari Lebanon. Arab Saudi menggandeng Turki untuk mensponsori Al Qaeda / Jabhat Al Nusra melawan rezim Assad.

Konflik semakin meluas, Amerika turut campur dengan memberikan pelatihan militer pada Al Nushra. Keterlibatan AS memancing Russia turut terlibat mensponsori Assad.

Di kubu Al Nushra terjadi perpecahan hingga lahirlah ISIS. Namun ISIS malah jadi musuh Al Nushra.

3. Yaman

Yaman menjadi battlefield antara 2 proxy negara Islam yang terlibat perang dingin, Iran dan Arab Saudi. Pemerintah Yaman melakukan diskriminasi kepada minoritas Syiah. Iran merespon dengan mensponsori milisi Houthi di Yaman. Dan Arab datang mensponsori pemerintah Yaman.

Konflik Yaman terjadi sejak 2014 hingga hari ini. Kalau warga Palestina yang terbunuh mencapai 10.000 orang, warga Yaman yang terbunuh dari konflik tersebut sudah menembus angka 350ribu jiwa. Tak hanya itu, konflik Yaman menyebabkan krisis air bersih terbesar sepanjang sejarah dunia, dimana 24juta orang mengalami kesulitan akses akan air bersih.

Sayang ya, konflik Yaman sepertinya kurang "sexy" bagi media. Tidak banyak yang tahu konflik sebesar ini yang padahal sudah terjadi 8-9 tahun tanpa henti.

Motif Perang

Selain perang Irak, motif perang sipil timur tengah Abad 21 ini dilandasi Arab-Spring (musim semi Arab), dimana rakyat menuntut reformasi - demokratisasi politik pada pemerintahan feodal negara2 Arab.

"Mengapa Gema Perang Israel-Hamas Lebih Kuat?"

Dari jumlah korban jiwa, sepanjang 75 tahun Israel berdaulat, korban perang diantara keduanya belum mencapai 20ribu jiwa, baik itu ketika Nakba, perang 6 hari dimana Israel dikepung negara2 Arab, intifada 1&2, hingga sekarang ini (mungkin angka 20ribu akan tembus di tahun ini)...

Jumlah itu jauh lebih sedikit daripada korban perang Irak, Suriah, Yaman, Afghanistan dan Libya yang kalau ditotal sudah lebih dari 1juta jiwa (mungkin saja sudah tembus 2juta jiwa) selama 10-20 tahun kebelakang. Namun gema yang terdengar ke publik malah gedean perang Israel-Palestina. Kenapa demikian?

Pertama, faktor historis. Yerusalem dan Israel secara luas punya sejarah konflik yang panjang.

Kedua, konflik mereka bersinggungan juga dengan sentimen yang paling kuat, AGAMA, karena ummat Islam meyakini Al Aqsha itu warisan suci nabi mereka. Sedangkan situs tersebut awal mulanya adalah peninggalan nabi-nabi dan raja dari kalamgan Bani Israil. Karena Tuhan diklaim sudah memindahkan mandat nubuwat ke ummat Islam, akhirnya ummat Islam mengklaim semua peninggalan nabi Bani Israil sebagai miliknya juga.

Ketiga, perjuangan Hamas diglorifikasi dan dipublikasi secara masif oleh jaringan media kelompok Ikhwanul Muslimin Internasional, salah satu kelompok Islam Trans-Nasional terbesar di dunia yang masuk ke ranah politik formal. Kalau di Indonesia, corong utamanya itu PKS. Ditambah citra akan sikap tegas dari Erdogan yang dikemas begitu heroik, walaupun sebenarnya omdo. Erdogan melalui partai AKP juga masuk jaringan Ikhwanul Muslimin. Beda kontras sama Al Qaeda yang publikasinya tidak terlalu masif, karena persebaran jaringannya tidak sebesar IM, dan kalaupun ada kelompok yang terafiliasi tidak ada yang masuk ke jalur politik formal, biasanya mereka disebut kelompok teroris, misalnya Jamaah Islamiyah / Jamaah Ansharut Tauhid di Indonesia.

Keempat, intervensi Amerika yang terlalu menganak-emaskan Israel. Kalau di Irak dan Afganistan, Amerika turun langsung menghancurkan negeri mereka. Di Israel, Amerika membiarkan Israel memborbardir Palestina dengan sokongan dana dan senjata. Jelas kekuatan Israel dan Palestina sangat tidak berimbang. Selebihnya, Amerika memainkan politik veto di PBB yang membuat diplomasi Palestina selalu mandek.

Kelima, Palestina tidak memiliki kedaulatan de jure. Perjuangan kemerdekaan Palestina lebih mudah mendapat simpatik publik ketimbang perang sipil negara-negara Arab yang pemerintahnya muslim-muslim juga. Walaupun korban dari perang saudara ini jauh lebih banyak.

Keenam, masih berkaitan dengan agama, Yerusalem diyakini sebagai titik akhir konflik antara Islam dan Yahudi, dimana Imam Mahdi dan Nabi Isa akan turun, sebagai eskatologi/nubuwat akhir zaman. Keyakinan tentang kedatangan messias di akhir zaman juga diyakini oleh ummat nasrani dan yahudi namun dengan persepsi dan narasi yang berbeda. Sedangkan ummat 3 agama ini mendominasi 1/2 populasi bumi.

Makanya konflik disana jauh lebih populer dan cepat mendapat sentimen global.

ChikYen...

Komentar