Sanjungan Untuk Para Tuhan

"Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan"...

Itulah sabda mulia dari agama demokrasi, sistem politik yang dianut hampir seluruh manusia di muka bumi.


Anda Rakyat bukan?

Kalau anda rakyat, berarti anda itu Tuhan.


Anda mau sembah Tuhan yang mana?

Anda sendiri kan Tuhan? Karena anda rakyat. Ketika anda bersuara, maka anda mendengar suara Tuhan.

Apa anda menyembah diri anda sendiri? Anda kan Rakyat? Berarti anda Tuhan.

Kalau anda tidak menyembah diri anda sendiri, anda sembah siapa dong? Tuhan kok nyembah Tuhan?

Tuhan yang mana?


Duh kok saya pusing,, di Indonesia saja ada 270 juta rakyat. Kalau semuanya bersuara, itu semuanya suara Tuhan. Lantas Tuhan siapa yang harus saya sembah?

Kalau saya sendiri merupakan rakyat, berarti saya juga Tuhan dong? Anda mau menyembah saya tidak? Kan saya Tuhan?

Kalau anda mau menyembah saya, anda sendiri kan Tuhan? Tuhan kok nyembah Tuhan??


Yang heran lagi,,

"Negara harus melindungi Rakyat!!"

Loh... Rakyat kan Tuhan?

Lah, Negara ini lantas siapa dia?

Ketika Tuhan saja Mahakuasa, Negara berarti MegaKasa dong ya??

Kok Tuhan harus dilindungi begitu?

Tuhan macam apa yang lemah begitu?

Kenapa anda mati matian membela Tuhan yang lemah begini??

Ehh, tapi anda sendiri kan Tuhan...


Anda yang baca ini,

Mungkin anda juga sudah gila.

Pusing sendiri dengan Tuhan Tuhan ini.


Mungkin retorika ini yang Umar tertawai ketika kelak ia mendapat hidayah Islam. Umar menertawai masa lalunya yang sangat lucu. Kebodohan yang puluhan tahun ia bela mati2an.

"...Dan dahulu kamu berada di tepi jurang neraka, maka Allah menyelamatkanmu dari sana..."


Ditulis oleh : Tejay Souza

Tanggal penulisan : 6 Desember 2018

Komentar